Sebelum masuk pada cerita perjalanan saya ke Kuching kemudian dilanjutkan ke Kota Kinabalu dengan pesawat Air Asia, saya ulas sedikit tentang apa dan darimana asalnya Air Asia Malaysia. Seperti kata pepatah, "Tak Kenal Maka Tak Sayang."
Now everyone can fly – begitu slogan Air Asia yang sering terdengar di telinga kita.
Namun ini bukan hanya sekedar jargon biasa yang oleh Dato' Anthony Francis Fernandes atau akrab disapa Tony Fernandes, pendiri Tune Air Sdn Bhd membuat sebuah slogan "Now Everyone Can Fly" atau yang artinya Semua Orang Bisa Naik Pesawat menjadi sebuah kemudahan.
|
Dato' Anthony Francis Fernandes a.k.a Tony Fernandes
(sumber foto: japantimes.co.jp) |
Tahukah kamu, Tony Fernandes memilih meninggalkan pekerjaannya demi mewujudkan impian masa kecilnya untuk membangun maskapai penerbangan murah pertama di Asia. Mimpinya ini berdasarkan pengalaman pahit yang ia rasakan tatkala bersekolah di sekolah asrama di Inggris Selatan. Keinginannya untuk pulang ke kampung halamannya di Malaysia saat liburan tidak dapat ia lakukan karena harga tiket penerbangan yang mahal.
Berbekal nasihat bahwa baiknya membeli maskapai penerbangan yang sudah ada daripada mendirikannya sendiri dari Dr. Mahathir, yang pada saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia mengalami modernisasi yang sangat pesat dan berkembang. Akhirnya, Tony memutuskan membeli Air Asia dari pemerintah Malaysia pada September 2011 seharga 25 pence (mata uang Inggris) atau sekitar Rp 3.500. Tatkala itu Air Asia sedang dalam situasi ekonomi yang sangat buruk bahkan hampir bangkrut.
Meskipun membeli maskapai Air Asia dengan harga murah namun ia tetap dibebankan dengan hutang sebesar RM 40 juta atau sekitar Rp 142,1 miliar. Hal ini memaksa Tony untuk menggadaikan rumah dan seluruh uang simpanannya untuk merevitalisasi Air Asia Malaysia. Dengan kata lain Tony benar-benar hanya mengandalkan insting berbisnisnya untuk memulai kembali usaha penerbangan Air Asia dari titik nol.
Banyak orang menilai Tony telah menjadi orang gila karena ada saat itu bertepatan dengan peristiwa 11 September di Amerika dimana tidak banyak orang berani untuk naik pesawat. Mereka meramalkan bahwa Air Asia akan pailit namun kenyataan berbicara lain. Setelah setahun, Air Asia mampu menjelaskan keseluruhan hutangnya dan tidak lagi mengalami kerugian. Penyusunan kembali organisasi Air Asia dengan gambaran dan konsep yang baru membawa perubahan yang besar dan memperoleh keuntungan dalam masa singkat.
Tony tidaklah memiliki pengalaman menjalankan perusahaan penerbangan sebelumnya namun ia memiliki tim pemasaran yang handal. Tony menyadari bahwa ia melihat pasar dan berpendapat jika harga tiket penerbangan dipangkas sebesar 50% maka akan ada potensi pasar yang sangat besar.
Tony menghitung bahwa 50% pelanggan pesawat bertarif rendah adalah penumpang kapal terbang kali pertama. Sebelum Air Asia memulai pengangkutan tarif rendah, Tony awalnya memperkirakan hanya 6% penduduk Malaysia yang pernah menaiki pesawat. Maka dari itu ia percaya bahwa dengan mengurangkan masa dan tarif terutamanya sangatlah pas dengan keadaan ekonomi yang ketat pada saat itu.
Kini dalam mengembangkan bisnis meraup pangsa pasar Asia, Tony Fernandes selaku pemilik maskapai Air Asia Malaysia membuka jalur penerbangan Kuching-Pontianak (PNK-KCH) dengan armada Airbus flight number AK 1028 dan Airbus flight number AK 1029 dengan jadwal keberangkatan setiap hari. Adapun perbedaan waktu antara Indonesia dan Malaysia berdurasi 1 jam.
Mengapa Memilih Pontianak?
|
Launching inaugural flight from Pontianak to Kuching
(sumber foto: Tribunnews.com) |
Sebagai ibukota Kalimantan Barat, Indonesia, Pontianak juga dikenal sebagai Kota Khatulistiwa karena menjadi satu-satunya kota di dunia yang terletak tepat di Khatulistiwa yang membelah belahan bumi utara dan selatan. Tempat ini terkenal sebagai rumah bagi monumen Khatulistiwa dan perayaan dua tahunan yang merupakan saksi sesaat tanpa bayangan dua kali setahun. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri yang diyakini mampu menarik minat para turis dari luar negeri untuk datang berkunjung ke Pontianak.
Untuk promo tiket penerbangan Air Asia menawarkan harga tiket murah berkisar mulai Rp 249.000 yang bisa dipesan hingga 18 Juni 2017 untuk perjalanan mulai dari 5 Juni 2017 hingga 14 Januari 2018.
Harga promosi juga dapat di akses melalui aplikasi mobile Air Asia dan situs
mobile.airasia.com
Menteri Pariwisata, Seni, Budaya, Pemuda dan Olahraga Malaysia, Datuk Haji Abdul Karim Rahman Hamzah mengungkapkan dengan adanya rute penerbangan PNK-KCH atau penerbangan sebaliknya merupakan komitmen dari Pemerintah Malaysia dalam meningkatkan hubungan kerja sama dengan Indonesia.
Kini semua bisa naik pesawat sudah benar-benar menjadi kenyataan bukan sekadar keinginan saja.
Memang benar adanya. Semua itu terbukti nyata dalam hidup saya. Awalnya paling cuma melihat foto dan video yang tersebar di social media saja tentang luar negeri. Tapi dengan perjuangan membuat kontrak kerjasama bersama Air Asia Malaysia, akhirnya keinginan saya menjelajah luar negeri terwujud bertepatan juga dengan hari lahir saya, yaitu 18 September. Sungguh sebuah kebetulan yang sangat mengesankan. Begitu mendapat kabar bahwa proposal kami diterima, betapa kalutnya mengurusi segala perizinan, terutama PASPOR karena ini kali pertama saya ke luar negeri.
Cerita soal PASPOR, sekarang sudah diterapkan e-Paspor atau Paspor Online. Ada cerita menarik disini yaitu ketika mengurusi Paspor yang mesti beberapa kali bolak-balik imigrasi kota Pontianak. Karena hanya berbekal pengetahuan sedikit yang didapat dari kerabat dan googling. Hanya membawa berkas seperti yang telah ditentukan di website resmi imigrasi, yaitu:
- Kartu tanda penduduk yang masih berlaku atau surat keterangan pindah ke luar negeri;
- Kartu keluarga;
- Akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;
Dengan
pede-nya langsung pergi ke kantor imigrasi dan kemudian disuruh pulang oleh SATPAM Kantor Imigrasi Kota Pontianak. Tidak ada yang salah dari perlakuannya. Sebelum menyuruh pulang, beliau menanyai soal
"antri online". Sebuah kewajiban untuk mengambil nomor antre secara online di
pontianak.imigrasi.go.id/pro
Setiba di rumah, saya langsung membuka smartphone dan kemudian membuka link yang diberikan. Tidak sulit untuk mendapatkan nomor antre-nya. Hanya mengisi data lengkap, kemudian memilih waktu yang tersedia dan hanya menunggu laporan melalui sms dan email untuk konfirmasi kehadiran.
Di hari yang telah ditentukan, saya diwajibkan hadir 30 menit lebih awal dari jam yang ditentukan. Begitu masuk ke kantor imigrasi, di dalam ruang tunggu lebih kurang tidak sampai 20 orang yang berada disitu. Seperti yang lainnya, saya menunggu giliran dipanggil setelah berkas-berkas saya lolos dicek dan divalidasi terlebih dahulu oleh petugas.
Tak menunggu lama, nama saya dipanggil untuk proses wawancara. Saya masuk ke ruangan yang bersekat meja pembatas tipe paspor (pembuatan baru, perpanjangan, pergantian paspor yang hilang, dan lain-lain). Disambut oleh petugas ramah yang menyambut saya dengan jabat tangan dan sapaan. Membuat saya lebih tenang dan santai. Ditanyai soal kebutuhan pembuatan paspor ini untuk apa dan menanyai tentang kesibukan sehari-harinya kita. Santai saja karena pertanyaan dan cara bertanya petugas yang ramah dengan diselipkan beberapa candaan.
Sekitar 10 menit kita berbincang, dilanjutkan di meja berikutnya untuk penginputan identitas berupa sidik jari dan potret diri. Begitu juga seperti petugas sebelumnya. Ramah dan asyik. Potretan pertama, rambut saya kelihatan acak-acakan. Jadi si ibu petugas langsung konfirmasi apakah saya mau foto ulang apa sudah cukup, tentulah saya dengan senang hati untuk berfoto ulang dengan rambut yang lebih rapi. Dan selesailah proses pembuatan paspor, saya diinformasikan bahwa 3 hari kemudian disuruh kembali untuk mengambil paspor.
Sungguh pengalaman yang menyenangkan dan sangat berkesan serta kado terindah bagi saya. Terima kasih
Air Asia Malaysia yang sudah turut membawa saya ke luar negeri yang pertama kalinya dan terima kasih juga buat
Sabah Tourism Board yang merupakan alasan penting kenapa saya dan 10 orang Blogger lainnya menjelajah negeri Jiran, Malaysia. Nantikan artikel berikutnya untuk cerita pengalaman saya 5 hari di kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.
AirAsia itu, selain murah ya mudah. Bisa mobile check in, tidak perlu repot mengantri di counter untuk check in.
ReplyDelete